Jerawat sepertinya menjadi masalah kulit sejuta umat karena nyaris tidak ada orang yang tidak pernah berjerawat. Beberapa bisa mengalami jerawat setiap saat dan cukup besar sampai di seluruh muka maupun bagian tertentu saja. Namun ada juga baru berjerawat dalam momen tertentu, misalnya saat salah makan atau mungkin mendekati siklus menstruasi (pada wanita).
Bicara mengenai pola makan, memang perlu diakui memiliki hubungan dengan kemunculan jerawat. Apalagi beberapa jenis makanan memang bisa membuat jerawat bermunculan, salah satunya adalah coklat. Namun benarkah coklat masuk kategori makanan penyebab jerawat?
Apa Kata Medis Tentang Coklat dan Jerawat?
Jerawat muncul ke permukaan kulit ketika kelenjar minyak pada kulit mengalami penyumbatan dan bisa pula disebabkan oleh infeksi bakteri P. Acnes. Sekitar 75% dari penyumbatan kelenjar minyak dan infeksi bakteri dapat terjadi karena beberapa faktor berikut:
- Faktor hormonal.
- Stres.
- Kurang tidur.
- Kebersihan kulit yang kurang terjaga.
Sedangkan 25% sisanya baru disebabkan oleh pola makan, terutama pola makan yang tidak sehat. Coklat bahkan sering dijadikan kambing hitam jika jerawat mulai bermunculan. Sebenarnya, coklat ini memang faktanya bisa menyebabkan jerawat atau hal ini sekedar mitos belaka?
Coklat memiliki komposisi utama berupa susu sapi dan juga gula, dan keduanya ternyata memiliki potensi memicu kemunculan jerawat. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh The George Washington University Medical Center di Amerika Serikat. Jadi di dalam penelitian ini menjelaskan efek susu sapi yang menjadi bahan utama coklat yang bisa memperparah kondisi jerawat.
Tidak hanya pada coklat, susu dan olahannya seperti keju maupun yang lainnya juga memiliki efek serupa yakni bisa memperparah jerawat yang dialami. Hal ini dapat terjadi karena susu sapi bisa meningkatkan produksi hormon androgen. Hormon ini bisa meningkatkan produksi minyak di kulit sehingga bisa menyebabkan terjadinya penyumbatan pada pori-pori kulit dan merangsang jerawat untuk muncul.
Senada dengan penelitian tersebut, penelitian dari Chulalongkorn University di Bangkok, Thailand ternyata juga memaparkan hasil serupa. Dijelaskan bahwa coklat bisa menyebabkan jerawat dan pada orang yang sudah memiliki masalah jerawat bisa mendapati kondisinya semakin parah.
Hal ini dibuktikan melalui 25 responden dari penelitian tersebut yang diminta untuk mengkonsumsi coklat pekat atau dark chocolate selama beberapa bulan. Responden diberi asupan coklat tanpa gula dan juga susu. Hasilnya, responden ini mulai mengalami kulit yang berjerawat. Selain itu pada responden yang dari awal sudah berjerawat terlihat memiliki kondisi lebih parah.
Rupanya efek ini dapat terjadi karena di dalam coklat pekat terkandung minyak yang sangat tinggi. Sehingga bisa menyebabkan jerawat dan juga komedo untuk bermunculan. Hasil penelitian ini juga diperkuat dengan penelitian yang diterbitkan di dalam jurnal Journal of The American Academy of Dermatology.
Dalam jurnal tersebut juga dijelaskan bagaimana efek responden yang diminta rutin mengkonsumsi coklat batangan dan permen jeli. Keduanya merupakan jenis makanan yang indeks glikemiknya tinggi, dan efeknya kondisi jerawat lebih parah.
Melalui sejumlah penelitian tersebut maka bisa disimpulkan bahwa coklat memang bisa menyebabkan jerawat. Namun, perlu ditegaskan bahwa hasil penelitian ini sifatnya individual. Maksudnya adalah efek yang ditimbulkan antara satu orang dengan orang lainnya cenderung berbeda, yakni kembali kepada karakter kulit dan tubuh orang itu sendiri.
Sehingga jika sudah bermasalah dengan jerawat maka konsumsi coklat sebaiknya dihindari. Sebaliknya, jika selama ini kulit bersih maka mencegah jerawat bisa membatasi asupan coklat.